Sekolah Libur Karena Corona, Kehamilan Siswi SMP dan SMA Melonjak di Negara Ini
Dibaca 0 kali
Adanya Pandemi Corona menyebabkan beberapa kebijakan di lakukan untuk mencegah penyebarannya.
Dan sebelum vaksin yang ampuh ditemukan, physical distancing dan sosial distancing adalah usaha yang bisa dilakukan untuk memutus perkembangannya.
Salah satu usaha menggalakkan mengurangi interaksi adalah dengan meliburkan sekolah-sekolah. Itu pula yang diterapkan oleh Negara Jepang.
Jepang sebagai negara yang dekat dengan China dimana tempat Covid-19 berasal, menerapkan libur sekolah karena Corona lebih awal dari Indonesia.
Jika sekolah-sekolah di Indonesia mulai libur pertengahan Maret, Negeri Matahari terbit itu telah meliburkan sekolah sejak 27 Februari 2020.
Celakanya, libur sekolah karena Corona menyebabkan masalah baru di Jepang.
Kehamilan siswa SMP dan SMA di Negeri Sakura tersebut meningkat selama masa libur itu.
Dilansir inews.id, 15 Mei 2020, di Rumah Sakit Jikei pada Perfektur Kumamoto melaporkan bahwa pada bulan April 2020 departemen kehamilan rumah sakit itu melayani lebih banyak konsultasi kehamilan dari SMP dan SMA.
Konsultasi kehamilan siswi SMP dan SMA pada bulan April tahun ini adalah rekor tertinggi dalam sejarah sejak fasilitas itu didirikan.
Sekedar untuk diketahui fasilitas itu didirikan pada tahun 2007 atau sekitar 13 tahun yang lalu.
Pada bulan April tahun ini, Departemen Kehamilan Rumah Sakit Jinkei melayani konsultasi kehamilan 75 remaja.
Jumlah itu meningkat 29 persen secara year to year pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Meningkatnya kehamilan siswi SMP dan SMA itu menurut Wakil Presiden Rumah Sakit Jinkei karena banyak peluang siswa putri untuk berjumpa dengan teman prianya.
Pada kondisi normal mereka akan banyak menghabiskan waktu di sekolah untuk berkegiatan dan ekstrakurikuler.
Pada saat libur di rumah dan orang tua mereka pergi bekerja maka banyak waktu luang.
Waktu luang itu dimanfaatkan beberapa siswi untuk bertemu dengan teman prianya. Sehingga pada beberapa kasus sampai pada kehamilan yang tidak direncanakan.
Fenomena meningkatnya kehamilan saat pandemi ini juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Jika di Jepang spesifik pada siswa SMP dan SMA, di Indonesia laporan peningkatan kehamilan pada masyarakat umum. Salah satunya di Kota Tasikmalaya.
Dilansir star.grid.id, 9 Mei 2020, dilaporkan sekitar 3.219 perempuan hamil selama masa himbauan stay at home.
Jumlah itu berarti meningkat 105 persen dari tahun sebelumnya pada bulan yang sama.
Sumber: kaskus.co.id