Preman Bertato Tewas Dihajar Gara-gara Minta Nasi Goreng Gratis di Warung Mie Aceh
Dibaca 0 kali
Abadi Bangun (42) tewas setelah terlibat perkelahian dengan karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru, Medan, Sumut, pada Rabu (29/1/2020) pukul 02.20 dini hari WIB.
Abadi Bangun (42) diketahui sebagai seorang Mandor Angkutan Umum Rahayu di Jalan Bahagia, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru.
Berikut Kronologinya yang dijelaskan Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, Rabu.
KronologiAbadi Bangun bersama rekannya, Jery, mendatangi warung Mie Aceh yang berada di samping Kafe Delicious Mie Aceh pada Rabu (29/1/2020) pukul 01.30 WIB dini hari.
Awalnya, Korban meminta nasi goreng di warung tersebut.
Penjaga warung memintanya bersabar dan melapor terlebih dahulu ke pemilik warung.
“Karena Korban tidak Terima, lantas dia memecahkan kaca steling warung tersebut. Kemudian, korban bersama Jery pergi menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar III (lokasi pengutipan Angkot Rahayu),” tutur Martuasah.
Di Simpang Pasar III, Abadi Bangun dan Jery bertemu Heru Gunawan Kaban sekira pukul pukul 02.05 WIB.
Lalu, Abadi Bangun dan Jery meminjam sepeda motor Heru Gunawan Kaban, dengan alasan pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah karena merasa dingin.
Setelah tiba di rumahnya di Jalan Bahagia Gang Budi Utomo, ia meminta uang sebesar Rp 20 ribu rupiah kepada Hendri Kapri dengan alasan lapar dan akan membeli makan.
Selanjutnya Abadi Bangun (korban) bersama Jery kembali bergerak menuju warung Mie Aceh Pasar Baru.
Sekira pukul pukul 02.20 WIB, korban bersama Jery kembali mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru dan langsung mengancam karyawan Mie Aceh Baru dengan menggunakan parang.
“Karena kondisi terancam, karyawan tersebut meminta tolong kepada pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru, Mahyudi menyambangi korban dan menanya apa yang terjadi,” sambung Martuasah.
Situasi memanas dan terjadilah perkelahian. Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukul korban.
Perkelahian pun semakin menjadi-jadi, sehingga karyawan Kafe Delicious Mie Aceh Baru ikut memukuli korban hingga terkapar di jalan Pasar Baru.
Jery yang melihat korban dipukuli, langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor menuju rumah korban dan menyampaikan bahwa korban telah dipukuli di Kafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru.
Sekira pukul 02.30 WIB, Hendri Kapri, Jery, dan 3 orang rekannya tiba di lokasi dan sudah melihat korban terletak di tengah Jalan Pasar Baru.
Kemudian Hendri Kapri dan kawan-kawannya membawa korban ke Rumah Sakit Siti Hajar, Medan.
Dokter Jaga langsung membawa korban ke Ruang IGD untuk mendapatkan perawatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata korban sudah meninggal dunia.
“Berdasarkan keterangan dokter jaga di Rumah Sakit Siti Hajar, usai dilakukan pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia,” ungkap Martuasah Tobing.
Oleh perkelahian yang berujung pada kematian, Abadi Bangun mengalami luka robek pada bagian kepala bagian sebelah kiri sebanyak dua luka, luka robek pada bagian kepala sebelah kiri sebanyak satu luka, lebam pada perut bagian bawah sebelah kiri, lebam pada punggung tangan kiri, lebam pada pipi wajah sebelah kiri, dan mulut serta telinga mengeluarkan darah.
Jenazah pun dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.
Pada pukul 03.50 WIB, sekitar 20 orang pemuda yang merupakan teman-teman korban mendatangi Cafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru.
Mereka langsung melakukan pengerusakan Cafe Delicious Mie Aceh Pasar Baru. Kaca pecah, Kursi, dan meja rusak.
“Istri korban, Eva Sihombing (40) telah membuat laporan resmi,” kata Martuasah.
12 Saksi Telah DiperiksaSelanjutnya Personil Polsek Medan Baru membawa keseluruhan saksi ke Sat Reskrim Polrestabes Medan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kompol Martuasah Tobing mengatakan, bahwa dalam peristiwa ini ada dua belas orang saksi yang sudah diperiksa.
Para saksi tersebut adalah karyawan kafe, security, dan warga sekitar.
“Di antara para saksi yang sudah diperiksa tidak tertutup kemungkinan menjadi tersangka.” ujar Kompol Martuasah.
Sumber: tribunnews.com