Widget HTML Atas

6 Hari Puasa Syawal, Sama Dengan Puasa Setahun Penuh



Nabi menganjurkan PUASA pada bulan Syawal. Melanjutkan puasa selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa 6 hari ini hukumnya sunnah. Dan Puasa Syawal biasanya dilakukan denan segera setelah hari raya Idul Fitri.
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)
Dalam kitab majmu’ Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menurut ulama Syafi’iyah, puasa 6 hari di bulan Syawal disunnahkan berdasarkan hadis di atas. Dan sunnah dilakukan secara berturut-turut di awal Syawal.
Jika tidak dilakukan pada awal bulan syawal dan tidak berturut-turut maka boleh. Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.” (Al Majmu’, 6: 276).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Kebanyakan ulama tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul Fitri.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 385).
Ulama yang sangat alim Syaikh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berkata, Puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri lebih utama dan sempurna. Dan, tidak masalah puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal karena menimbang maslalat yang lebih besar.
Allah Ta’ala pun berfirman,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah: 286).” (Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam, hal. 167).

KOMENTARI VIA FACEBOOK: