Widget HTML Atas

TAMAN SIMALEM RESORT

Melewati gerbang pintu masuk saja wisatawan sudah disambut pemandangan taman yang indah di Taman Resort Simalem yang terletak di Bukit Merek, Tanah Karo, Sumatera Utara.

Taman Simalem Resort menawarkan kesejukan seperti halnya di Berastagi, karena lokasinya hanya satu jam dari Berastagi. Berada dalam 206 hektar di depan Danau Toba yang memukau, Taman Simalem Resort adalah tempat berlibur dari indera-indera tubuh. Berada 1,200 meter dpl, udara yang dingin dan sejuk akan segera mendinginkan kepala dan pemandangan Danau Toba yang memukau akan membuat Anda berdecak kagum. Resor gunung ini dibuat untuk menciptakan cara baru dan unik untuk tinggal bersinergi dengan alam, dengan taman organik dan kebun buah, kopi, dan teh, dan beragam akomodasi yang menyatu dengan alam. Cocok bagi keluarga, kelompok sekolah, teman, dan pasangan, resor menyediakan program dan aktivitas yang mengizinkan Anda dekat dengan alam, bebas dari pekatnya kehidupan sehari-hari.
 Jalur 1: One Tree Hill 
Salah satu jalur adalah One Tree Hill  Jalur ini dapat diakses bila kita belok kanan ke arah kebun jeruk dari arah gerbang depan saat ketemu Fountain of Wealth. Disini kita bisa melihat danau toba dari titik tertinggi di resort ini. Selain bukit satu pohon tersebut, di jalur ini terdapat pula jalur Trekking ke Air Mancur Kembar. Biaya Trekking adalah 35.000 per orang. Jika punya kupon diskon, harga itu bisa dikurangi tapi kuponnya hanya mendiskon sebesar 10.000 per orang. Acara Trekking katanya memakan waktu 2.5 jam PP, sayang waktu itu saya pakai sendal jadi malas mencoba trekking-nya. Tiket Trekking dapat dibeli di Kodon-Kodon Cafe. Cari aja mas-mas mencurigakan yang berkeluyuran di Gazebo kafenya. Biasanya juga ditawari kok.
Jalur 2: Pearl of Lake Toba and Tongging Point 
Jalur selanjutnya yang kami kunjungi adalah jalur lurus dan tanjakan, jika dilihat dari arah gerbang depan saat menemui perempatan Fountain of Wealth. Di jalur ini terdapat beberapa tempat seperti taman bernama Pearl of Lake Toba, Kafe Toba, Rumah Wisata Buah, dan Tongging Point beserta amfitheathernya.Yang paling pertama kita temui setelah tanjakan adalah taman Pearl of Lake Toba. Area terbuka ini cukup bagus untuk lokasi berfoto ria dan menghadap danau di latar sana. Keren! Maju agak ke dalam lagi, di ujung jalur ini, terdapat lokasi yang bernama Tongging Point. Lokasi ini dinamai demikian karena dari sini kita bisa melihat Desa Tongging, desa nelayan di bawah sana. Kotak sawah, perahu kecil yang ditambat, dan pantainya sangat indah. Tongging Point pada dasarnya adalah taman besar alias lahan terbuka. Mau main bola disini juga capek kayanya. Di Tongging Point ini juga terdapat tempat penginapan dan amfitheather, walaupun waktu saya kesana sih masih dibangun. Masih banyak pembangunan di Taman Simalem Resort ini. Belum jadi lah, masih bayi. Ada juga tempat menjual snack dan oleh-oleh yakni Tongging Mart. Isinya ya kayak Circle-K gitu. Cuma ada suvenir-suvenir lokalnya juga. Seperti yang standar – kaos, jaket, dan batik (entah kok jual batik disini). Ada juga kerajinan tangan seperti pajangan bentuk cicak, katak, dan reptil lainnya atau alat-alat dapur bercorak asyik seperti nampan, gelas, tutup cangkir, dll. Ada juga wangi-wangian aroma terapi, minyak untuk yoga, dan sabun buatan lokal. Setelah puas mengitari Tongging Point, kami mengunjungi bangunan di depan Pearl of Lake Toba yang tadi kami lewatkan. Perlu dicatat bahwa kami waktu itu datang paling pagi. Saat kami datang ke Pearl of Lake Toba, pengunjung mulai ramai. Tapi kami tetap jadi trend setter. Kami foto di dua hati, mereka ikut. Kami masuk ke bangunan ini, tadinya sepi cuma berani berdiri di depannya, kami masuk yang lain jadi ikut dan ramai. ^^Bangunan apa ini? Isinya adalah toko buah dan toko teh/kopi. Buah yang dijual adalah buah yang ada di sekitar Taman Simalem. Memang banyak kebun buah disini. Di bangunan ini juga kita memesan tiket untuk berwisata buah langsung ke kebun. Harganya kalau tidak salah sama seperti harga Trekking, Rp35.000,- per orang. Buah yang ada di etalase toko kebanyakan nanas dan jeruk. Disini juga ada stand yang menjual berbagai macam teh. Yang paling ditonjolkan adalah teh biwa. Biwa adalah sebuah buah. Biasanya biwa dijadikan bahan untuk membuat obat batuk, OBH misal. Nah, ini dijadikan teh. Rasanya lain gan, serius. Ada aroma yg lari ke hidungnya gitu. Setiap teh disini dikasih testernya jadi jangan kuatir untuk mencoba. Disini jual sarang burung walet juga loh. Disinilah saya baru tahu bahwa satu mangkok kecil sarang burung walet itu jutaan. Wow, jadi nggak berani megang etalasenya. Di belakang bangunan ada sebuah kebun kol dan sawi. Yah, nggak keren amat sih tapi lumayan untuk melihat pohon kol dari dekat. 
Jalur 3: Lapangan Golf dan Kuil
Jalur ini adalah jalur terakhir kita di Fountain of Wealth. Jalur belok kiri. Sedikit belok kita akan menemui kebun biwa.
Menurut brosur peta tadi, di jalur ini sih cukup banyak wisata yang menjanjikan. Sayangnya itu semua adalah ilusi. Kosong. Yap, jalur ini belum ada yang bisa dinikmati. Kami melewati jalur ini pun hanya 15 menit saja.
Sampai ke ujung jalur, kami melihat “pemandangan” lapangan golfWaktu itu sepi. Nggak tahu juga daftar kalau mau main dimana dan berapa biayanya. Kayaknya asyik kalau udah jadi pejabat main disini, sambil liat danau toba. Pasti tarikan yang bisa didapet lebih banyak nih ^^.
Di ujung sebenarnya ada sebuah bangunan yang cukup menarik, sebuah kuil. Saya tidak tahu rencananya mau gimana ini gedung, emang untuk ibadah atau ada wisata apanya gitu. Soalnya waktu saya kesana, bangunan tersebut masih dalam tahap pembangunan.

Jalur 4: Kebun Binatang, Kebun Bunga, dan Kebun Outbound

 Jalur terakhir yang kami jelajahi adalah jalur pertama yang dilalui oleh setiap orang. Yap! Jalur menuju gerbang kalau dari Fountain of Wealth. Kalau dari luar lokasi ya jelas jalur ini yang pertama kali ditemu. Dari gerbang, kita disambut langsung oleh hutan pohon pinus. Sekitar satu kilometer kita akan mendapati jalan bercabang. Yang ke kanan adalah untuk ke Fountain of Wealth dan ke kiri adalah titik wisata di jalur tersebut.
Jika kita belok kanan (dari gerbang), kita akan menemui bangunan berikut. Gambar di bawah adalah bangunan pusat informasi yang ada sebelum Fountain of Wealth.  Kayaknya kalau pesan penginapan juga ke bangunan ini. Entahlah, saya tidak sempat masuk waktu itu.
Wilujeng sumping
Jika kita belok kiri ke arah tanda panah macam-macam (Nursery, Outbound, bla-lalala), kita akan menemui sebuah turunan nggak sekolah. Di bawahnya, terdapat kebun bunga dan rumah kacanya. Cukup besar juga. Anda tahu isinya apa? Ya benar, BUNGA!
Di dekat situ juga, terdapat pula sebuah rumah adat yang sebenarnya adalah toko suvenir khas Sumatera Utara. Sebenarnya rumah inilah yang pertama kali terlihat saat menuruni turunan nggak sekolah tadi.
Tidak seperti di Tongging Mart, barang-barang disini semuanya tradisional. Nggak jualan chiki diaDisini ada ulos dan kerajinan tangan. Kita juga bisa nyobain baju adat dan berfoto di sebuah panggung, cuma harga sewanya lumayan juga.Di seberang parkiran sana, terdapat area yang ketinggiannya jauh lebih rendah dari area rumah adat dan rumah kaca tadi. Turunan kesananya juga tentu nggak sekolah. Di area ini banyak tali dan ban berseliweran kemana-mana. Ini adalah area outbound dari Taman Simalem Resort ini.
Ingin mencoba, karena belum pernah, saya pun mendatangi gubuk pemesanan dan menanyakan harga outbound. Terdapat tiga jalur outbound: yellow circuitred circuit, dan black circuit. Harganya yang kuning dan merah adalah Rp80.000 per orang, melewati tiga halang rintang. Kuning: jaring laba-laba, jembatan ban, dan flying fox. Merah: jembatan kayu, jembatan ban, dan flying fox.  Yang item harganya Rp120.000 per orang, melewati lima halang rintang, yaitu (kayaknya) jembatan gelantungan, jembatan ban, jembatan tali, jembatan ban 2, dan flying fox. Ada juga pilihan untuk mencoba semua jalur, harganya Rp250.000 per orang.
Karena kendala kocek dan baru pertama kali nyoba kayak ginian juga, saya dan adik-adik memutuskan mencoba jalur merah saja. Yang kayaknya lebih panjang jalurnya dibanding jalur kuning. Simpulan akhirnya: nggak seru. Cuma sebentar banget dan kayaknya gitu doang. Mana mahal pula.
Oh ya, ada juga wahana panjat tebing. Yang ini harganya Rp40.000 per orang. Jangan lupa pakai kupon diskon outbound yang diperoleh dari tiket di gerbang depan ya, lumayan diskon Rp10.000 per orang.Di bawah daerah outbound lagi ada sebuah kompleks bangunan. Katanya sih kafe yang makanannya western gitu. Kami sih nggak berniat kesana, kalau saja nggak mau nyari mushola. Katanya disana ada. Berkunjung sedikit, ternyata kompleksnya luas juga. Ada banyak gazebo untuk duduk-duduk. Gazebonya di pingging atau tepat di atas sungai kecil berbatu besar-besar. Jadi bisa leyeh-leyeh dan main air sedikit disini. Cuma kayaknya duduk di itu gazebo bayar lagi deh.
Ada juga penginapan disini. Nggak tahu berapa per malamnya dan pesannya dimana. Dan nggak nyangka, ada semacam kebun binatang juga. Kebanyakan burung sih yang dikerangkeng disana. Ada juga monyet dan kura-kura.
Agak masuk dikit sampai belakang ternyata masih panjang. Di belakang, menyusuri sungai tadi masuk ke hutan, di ujung terdapat mansion-mansion gitu. Kayaknya penginapan juga, cuma bentuknya menempel di bukit dan posisi tepat di depan sungai dan di dalam hutan. Di bawah mansion tersebut terdapat air terjun kecil. Asyik banget kayaknya punya rumah disana, cuma kalau mau keluar ke peradaban aja yang susah. DAN JUGA bagi yang suka Camping ala glamping atau glamor camping

GLAMPING

 Sensasi camping bintang lima begitulah kiranya istilah yang cocok menggambarkan kelebihan salah satu spot camping yang satu ini.
Camping kali ini di Taman Simalem Resort (TSR). Sebenarnya TSR ini adalah sebuah resort mewah di daerah Merek, Kabanjahe. TSR sendiri berdiri di lahan yang super luas. Disini gak bakalan bosen. Semua-semua ada. Mulai dari camping ground sampai latihan memanah, berkuda, golf, coffee tour dan masih banyak lagi. Gak bakalan bosenlah. 2 hari disana saya bahkan gak sempet nyicipin semuanya sangking terlalu sibuk kesana sini hehe. Bahkan ngambil foto-foto di areal resort aja gak keburu karena kita tinggal di dalam hutan.
Campingnya sendiri lumayan kece. Tenda udah disiapin, malamnya kita BBQ dengan menu yang banyak banget, trus yang manggang daging, ayam, jagung, udang,  kokinya pada pake seragam restoran haha. Kata bapaknya si Matt, kamu camping atau party di hutan? Ada api unggun. Semuanya mereka yang sediakan, kita cuman dateng, jalan-jalan masuk hutan buat trekking trus santai-santai di areal camping.
Gimana rasanya camping lagi setelah berpuluh tahun gak pernah camping?
Lumayan sakit punggung. Kan tidurnya dilapisin matras (tipis) trus sleeping bag. Saya gak suka tidur kayak kepompong gitu,  hehe. Udah gitu kalau malam dihutan kan tetep banyak bunyi-bunyian binatang, telinga saya lumayan siaga dengerin semuanya plus didepan tenda ada sungai kecil yang suara airnya lumayan kenceng, jadilah sepanjang malam saya nyalang trus. Bukannya gak seru loh, karena kalau disuruh ngulang lagi, saya tetep akan mau ikutan ðŸ™‚ apalagi di tempat ini emang udah disediakan toilet. Toiletnya cukup bersih dengan kloset jongkok tapi ada tissue dan sabun cuci tangan.
Jadi nih, buat yang kebetulan pengen ke Sumut tapi bingung mau ngapain, saya saranin cobain, deh, datang ke TSR. Kalau gak bisa camping, yah,  nginep disana barang semalam ðŸ™‚ . Kalau mau camping minimal harus 10 orang. Kemaren saya pergi dengan beberapa temen kantor dan temennya si Matt.  Mau paket hemat lainnya coba pilih kamar yang bisa ditempatin 4 orang. Harganya sekitar Rp 2.4 juta (publish rate). Saran saya kalau kesini, mending pastiin tempat-tempat yang pengen dikunjungi. Misalnya coffee shop/restonya soalnya ada 10 biji haha, supaya gak kehabisan waktu. Maklum tempatnya gedeeee banget dan pemandangannya cihuy ðŸ™‚ .
Untuk yang bawa anak kecil juga bakalan seneng ditempat ini. Pertama ada hutan kecil yang binatang-binatang liarnya masih lumayan banyak, ada peternakan kelinci, ada zoo kecil, bisa main labirin dan masih banyak lagi. Pokoknya bakalan seneng.
O,ya karena resort ini dikelola cukup baik (sangat baik malahan) saya hampir gak menemukan sampah kecuali di One Tree Hill area. Entah kenapa selalu aja ada orang “bodoh dan malas” yang buang sampah sembarangan padahal ada tong sampah disediakan disana ðŸ˜¦ .
Kapan terakhir kali kamu camping? cerita dong ðŸ™‚

KOMENTARI VIA FACEBOOK: