Widget HTML Atas

Petugas Berpakaian APD Diusir dan Nyaris Diamuk Warga, Pejabat Desa: Keluarga Keberatan dan Kurang Nyaman

Viral di media sosial video memperlihatkan sejumlah warga mengamuk dan mencoba menghadang petugas medis.

Proses evakuasi pasien dalam pengawasan ( PDP) di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, sempat diwarnai kericuhan. Pasalnya, pihak keluarga pasien dan warga sekitar menolak proses penjemputan yang dilakukan petugas yang terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD). Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (29/5/2020) sore. Rekaman video yang memperlihatkan kericuhan proses evakuasi tersebut bahkan viral di media sosial setelah diunggah warganet. Dalam rekaman video tersebut, warga terlihat mengepung mobil ambulan dan mengusir petugas. “Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona,” teriak warga dalam video tersebut.


Perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan kejadian itu. Dari informasi yang didapat, kasus bermula saat keluarga pasien dan warga merasa tidak nyaman dengan proses penjemputan yang dilakukan petugas karena menggunakan APD. “Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap. Jadi kelihatannya kurang nyaman begitu menurut pandangan warga,” katanya. Menurutnya, hal itu terjadi karena warga kurang mendapatkan edukasi yang baik terkait penanganan pasien corona. Namun demikian, setelah diberikan penjelasan akhirnya warga serta pihak keluarga menyadari dan mempersilakan pasien yang diketahui berinisial AT untuk dievakuasi petugas ke rumah sakit.

Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya mengatakan, proses evakuasi terhadap pasien tersebut terpaksa dilakukan karena hasil rapid test menunjukan reaktif Covid-19. Pasien yang bersangkutan sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit, namun keesokan harinya kabur. “Tapi Jumat pagi itu pasien keluar dan pulang ke kampungnya secara diam-diam,” kata Jenny.

sumber : kompas.com

KOMENTARI VIA FACEBOOK: